19/04/2024

Daftar Rumah Makan Viral

Tempat Makan Paling Recomended Di Seluruh Indonesia

Viral Gara-gara Dua Ekor Ayam Rp800 Ribu

4 min read

Viral Gara-gara Dua Ekor Ayam Rp800 Ribu

https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_makan

Viral Gara-gara Dua Ekor Ayam Rp800 Ribu, Rumah makan khas Batak ayam napinadar di tepi jalansum Medan-Sidikalang Km 15, Desa Sitinjo, Kecamatan Sitinjo, Kabupaten Dairi viral di media sosial. Rumah makan ini dinilai terlalu mahal oleh warga yang baru makan di tempat tersebut. Mereka pun bahkan melakukan protes karena merasa seperti diperas sebagai pemilik rumah makan.

Untuk makan dengan lauk dua ekor ayam napinadar dalam sebuah video viral, disebutkan si pemilik rumah makan meminta Rp 800 ribu.

Dalam perbincangan dengan pemilik warung, pelanggan menambahkan untuk memberikan harga sewajarnya seperti warung kebanyakan yang menjual menu serupa di Dairi.

Pelanggan protes

“Masa harga ayam segitu, yang benar aja. Memang harganya segitu. Ayam apa ini. Di batu 7 ada makanan kek gini, ngak segini harganya,” ujar Pelanggan yang melakukan protes.

Pemilik warung pun menambahkan agar jangan makan di tempat jika tidak sanggup membayar.

“Memang segitu dua ekor. Ayam kampung. Yaudah kalau gak mau gak usah. Siapa suruh makan. Harganya pas,” ujar pemilik warung.

Pelanggan pun kembali melakukan protes dengan menyebut harga tersebut sudah tidak wajar lagi untuk jumlah makanan yang mereka pesan.

“Jangan sudah dalam, kalian bilang segini harganya, yang logikalah. Gak logika logika 800 ribu. Bukan hotel berbintang ini kak,” ujar pelanggan.

Mendengar komplain dari pelangganya, pemilik warung menuturkan bahwa memang harga makanan di warungnya Rp 800 ribu untuk makanan yang dipesan pelanggan.

Baca Juga  3 Rumah Makan Padang Viral di YouTube

“Logika kak, sepertinya Rp 800 ribu. Mau gak hotel mau gak apa, memang segitu pas nya,” ujarnya.

Setelah video tersebut viral di berbagai media sosial, banyak warganet menuliskan pengakuan bahwa sudah sering kali kejadian serupa di rumah makan tersebut.

Bupati Dairi dan Makan di RM Malau

Setelah viralnya harga tak wajar di rumah makan tersebut, Bupati Dairi, Edy Kelleng Ate Berutu datang berkunjung ke rumah makan tersebut.

Kedatangan Bupati Edy ke rumah makan tersebut dipotret oleh seorang Netizen bernama Danil Pardede.

Hasil jepretannya pun diunggahnya di Grup Facebook Horas Humbang Hasundutan.

Ada dua foto yang diunggahnya, pertama foto mobil dinas Bupati Dairi tampak terparkir di halaman Rumah Makan Napinadar Malau.

Kemudian foto kedua saat Bupati Edy Berutu beserta rombongannya tampak menikmati hidangan khas di rumah makan tersebut.

Danil Pardede pun mengucapkan terima kasih kepada Edy Berutu yang telah berkunjung ke rumah makan tersebut.

“Terima kasih untuk Bapak dan ibu Bupati Dairi yang menyempatkan waktu nya untuk singgah menyicipi Ayam napinadar di RM.Malau,” tulisnya

Postingan lengkap Mery Lelyana Lingga di Facebooknya.

“Selamat sakit dunia fesbuk. Viral Ayam Pinadar RM. Malau yang menuai pro kontra mari kita sudahi.

Pemerintah Kabupaten Dairi dalam hal ini Bapak Bupati Eddy KA Berutu dan ibu Ketua TP. PKK. Dairi Ibu Romy Mariani Bersama jajaran Dinas Perdagangan Dairi sudah turun ke RM. Malau untuk pembinaan dan perbaikan yang lebih baik ke depan.

Kiranya para teman fb juga berhentilah menghujat dan memaki. Setiap masalah ada solusi, asal Ayam Pinadar tetap dihati.

Datang ke Sidikalang Dairi iya teman-teman. Jadi ngiler, memang enak sih.

Baca Juga  8 Tempat Makan Jakarta yang Paling Enak

Bagi yang ada akses dengan Bapak Hotman Paris Hutapea kami warga Dairi mohon disampaikan dengan pujian tentang datang untuk masakan Ayam Pinadar RM. Malau”.

Pemilik RM Malau Minta Maaf

Setelah dikunjungi oleh Bupati Dairi, Edy Berutu, pemilik rumah makan yang dikomplain pelangganya tersebut pun menyampaikan permintaan maaf. Pemmintaan maafnya tersebut dituliskan Lambok Roy Marteen Malau di akun faceboooknya. Saya atas nama keluarga Malau dan atas nama usaha Rumah Makan Malau Napinadar sidikalang mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-rekan sekalian dan terutama pada netizen yang telah memberikan komentarnya masing-masing baik secara pandangan Positif dan Pandangan Negatif nya

Semua itu untuk memperbaiki kekurangan kami untuk melangkah lebih baik lagi. dalam pelayanan usaha kami

Dan kepada semua sahabat terbaik berada. Yang telah mengenal ataupun belum mengenal usaha rumah makan kami.

kami juga memohon maaf jika ada kutipan kami.. Pelayanan kami.. Ataupun sikap yang kurang berkenan di hati rekan rekan dalam usaha RUMAH MAKAN MALAU NAPINADAR.

Sebelumnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Lambok Malau (35), anak pengusaha rumah makan Malau mengatakan harga tersebut sebenarnya normal.

Harga yang normal

Menurutnya harga normal ayam napinadar per potong adalah Rp25 ribu, sedangkan per porsi (termasuk nasi, nasi tambah, potongan timun dan tomat, serta kuah sop) Rp 35 ribu.

Ayam yang digunakan, lanjut Lambok, temukan ayam kampung. Satu ekor ayam kampung dapat dibagi menjadi 14 potong daging.

“Jadi, ayam dua ekor menghasilkan 28 potong daging. Berhubung saat itu suasana libur Tahun Baru dan di Dairi sedang mewabah penyakit babi, harga ayam kampung melambung tinggi di pasar. Harga satu ekor ayam kampung bisa tembus Rp120 dari saat itu,” kata Lambok, Kamis (16/1/2020).

Baca Juga  Laris Manis Diserbu Pembeli

Karena itu, satu porsi ayam napinadar naik menjadi Rp 40 ribu. Selanjutnya, Lambok menyebut, orang yang memviralkan merupakan kelompok terdiri atas 10 orang. Mereka memesan dua ekor ayam dan habis.

“Mereka makan 10 orang. Masing-masing sepotong, berarti sudah Rp400 ribu. Sementara, dua ekor ayam kan 28 potong, ada sisa lagi 18 potong. 18 kali Rp25 ribu, Rp450 ribu. Jadi, Rp850 ribu harus membayar. Masyarakat luas kan tidak tahu apa yang mereka tambah selamat makan,” beber Lambok.

Lambok mengaku, mengaku memang salah karena tidak membuat daftar menu. Namun, para pengunjung yang memviralkan itu juga salah, karena tidak menayakan harga makanan lebih dulu, sebelum menyantap makanannya.

Lambok pun mengaku sedikit curiga, hal ini merupakan perbuatan pihak-pihak yang tidak suka terhadap usaha rumah makan mereka.

“Mereka juga enggak ada tanya harga. Heran, yang lain kenapa enggak komplain? Rumah makan orang tua saya berdiri sejak tahun 1993,” kata Lambok.

Kata Lambok keluarganya tak sedikit pun ambil pusing dengan video viral yang menjelek-jelekkan rumah makannya karena itu tidak benar

 

 

 

error: Content is protected !!